Menu

Div Untuk Halaman Terpisah

Jumat, 04 Maret 2016

Prospek Cerah Budidaya Kroto

Prospek Cerah Budidaya Kroto

Budidaya kroto dari waktu ke waktu kian populer di tengah masyarakat. Beragam metode budidaya dilakukan sesuai kreatifitas masing masing. Ada yang menggunakan media bambu, pipa paralon, toples, besek dan tanaman. Tentu saja silang pendapat atau Pro kontra tak bisa dihindari dalam teknik budidaya kroto. Masing masing tentu memiliki dasar argumentasi lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya.

Namun, artikel kali ini tidak membahas terkait silang pendapat teknik budidaya kroto. Rasanya tidak “asyik” bila dipaksakan semua harus sama. Semua bebas berkreasi di era demokrasi seperti saat ini.  Namun, saya rasa semua sepakat bahwa kroto berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. Kroto selalu dicari dan diburu para penghobi burung dan pemancing ikan.

Keberadaan kroto dari waktu ke waktu kian langka saja. Di pasar pasar tradisional terutama di penjual pakan burung, kroto nyaris selalu habis, bahkan kosong alias langka. Coba buktikan saja di lingkungan sekitar anda. Tentu saja bila dianalisa, banyak faktor yang menyebabkannya. Selain jumlah permintaan yang semakin besar, juga stok produksinya yang semakin berkurang.

Pertumbuhan jumlah kicau mania terutama di kota kota Besar semakin meningkat. Sementara kroto yang menjadi pakan utama burung piaraan seperti murai batu, kacer, jalak dan lain sebagainya semakin menyusut. Selama ini, diakui atau tidak, pasokan kroto berasal dari desa desa atau pegunungan. Penyusutan pasokan atau produksi kroto yang berasal dari telur semut rangrang berjenis oechepilla smaragdina atau semut merah tidak bisa dihindari seiring maraknya penebangan pohon untuk pembangunan rumah, industri, perkampungan dan lain sebagainya.

Itulah sebabnya, harga kroto menjadi mahal, bahkan diyakini semakin mahal dari tahun ke tahun. Dengan dasar pemikiran tersebut diatas, rasanya sulit harga kroto akan turun. Hukum ekonomi berlaku disini. Dimana ketika permintaan naik, sementara penawaran atau pasokan terbatas atau tetap, maka harga akan naik. Dan sampai kapan pun, selama ada penghobi burung dan penghobi mancing, kroto kian mahal.

Walaupun kini sudah ada terobosan budidaya kroto, tetap tidak bisa menurunkan harga kroto. Apa pasal? Permintaan tak sebanding dengan penawaran. Konsumen atau pengguna kroto lebih banyak daripada yang memproduksi atau membudidayakannya. Kesimpulannya, budidaya kroto cukup prospek di waktu sekarang maupun masa mendatang.


Senin, 08 Februari 2016

Ternak kroto media toples dan paralon, manakah yang lebih mudah?

Ternak kroto media toples dan paralon, manakah yang lebih mudah?

Ternak kroto media apapun, tentu saja memiliki kelebihan dan sekaligus kekurangannya. Ternak kroto sejarahnya berkembang dari  media alam, bambu, pipa paralon, botol aqua dan besek. Inovasi tersebut, masing masing tentu saja belum ada yang sempurna. Masih diperlukan uji coba secara terus menerus sehingga ditemukan cara yang lebh efektif efisien dalam budidaya ternak kroto.

Namun, artikel kali ini akan memfokuskan pada ternak kroto media toples dan paralon, yang belakangan ini banyak dibahas dan diperbincangkan masyarakat dan netizen pada umumnya dan peminat budidaya kroto pada khususnya. Berkembangnya ternak kroto media toples dan paralon banyak menimbulkan tanda tanya dan rasa keingintahuan, manakah yang lebih efektif efisien di antara keduanya?

Menjawab pertanyaan tersebut tentu saja tidak mudah. Ukuran manakah yang lebih mudah tentu saja relatif dan sesuai keyakinan dan pengalaman masing masing. Hanya saja menurut pengetahuan dan pengalaman kami, ternak kroto media toples dibandingkan paralon masih lebih mudah. Apa alasannya?

Ternak kroto media toples lebih mudah untuk dikontrol terkait perkembangan budidaya kroto daripada media paralon.  Mengapa? Toples transparan tentu saja bisa dilihat secara langsung. Apakah perkembangan sarang semut kroto semakin baik atau tidak. Apakah semut krotonya bertelur atau tidak? Dan tentu saja toples tranparan jelas nampak jelas daripada pipa.

Media pipa paralon memang mendapatkan pipa cukup mudah. Tetapi, kelemahan di sisi lain, perkembangan pembuatan sarang semut kroto agak lambat dan kalah cepat dibanding media toples. Buktikan saja.

Namun, bila anda penasaran terhadap keduanya, tidak ada salahnya untuk mencoba menggabungkannya. Mudah saja. Pipa paralon taruh di posisi paling bawah dan diatasnya toples semut kroto. Anda nanti bisa langsung menyaksikan perkembangannya. Eksperimen seperti ini sudah banyak dilakukan para peternak kroto dan rata rata menghasilkan kesimpulan bahwa media toples lebih efektif efisien daripada paralon.

Kemudian muncul pertanyaan, sebenarnya media apa yang terbaik untuk budidaya kroto? Pertanyaan ini lagi lagi susah untuk dijawab. Masing masing punya argumen. Hanya saja menurut kami, media semi alam masih menempati porsi utama di banding toples, apalagi paralon. Namun, kendalanya tentu saja terbatasnya lahan. Tidak semua orang punya kebun/ tanaman. Dan di kebun atau tanaman, rawan diburu pencari kroto. Namun, bila anda memiliki kebun luas dan sisi keamanannya terjaga tentu lebih bagus.


Kembali ke pembahasan, bila anda tidak memiliki tanaman perkebunan, mencoba budidaya kroto media toples bisa menjadi pilihan yang paling masuk akal. Hanya saja memang anda perlu banyak belajar. Sebagaimana hewan lainnya, seperti burung, semut memiliki karakter khusus yang harus anda fahami. Pasti ada jalan bila kita berusaha. Salam sukses semangat. 
ternak kroto

Minggu, 10 Januari 2016

Mencoba Menggabungkan Media Toples dan Tanaman

Mencoba Menggabungkan Media Toples dan Tanaman


Beberapa hari yang lalu, kami mencoba uji coba budidaya kroto di toples dan menggabungkannnya dengan tanaman. Tanaman yang dipakai adalah jenis tanaman yang tahan di air. Tujuan uji coba ini untuk menentukan mana metode terbaik untuk budidaya kroto sehingga bisa sedikit memberikan “warna baru” dan manfaat bagi pengembangan ternak kroto ke depan.

Secara natural, semut rangrang penghasil kroto memang menyukai media tanaman, sebagaimana habitat aslinya. Untuk itu, kami coba taruh botol berisi air beserta sebuah tanaman di rak kandang budidaya kroto bagian atas. Apa pengaruhnya? Rupanya semut tak berselang lama, kurang lebih 5 jam, mereka langsung bergerombol naik ke atas dan membuat “rumah baru” di tanaman tersbut.

Metode tersebut ada sisi kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya, semut menjadi aktif dan tampak nyaman alias tidak setress. Semut berlomba lomba naik ke atas. Namun, kekurangannya, toples semut kroto yang berada di koloni terbawah, sebagian ditinggalkan “penghuninya”. Tidak semua lho ya. Hanya sebagian.

Riset kecil kecil ini baru perc obaan. Dan rupanya dengan metode ini membantu percepatan untuk perbanyakan koloni baru. Buktinya, ketika kami mencoba menaruh toples toples kosong dan baru di rak teratas dan dekat dengan tanaman yang kami uji coba, rupanya toples kosong tersebut cepat terisi. Dan akhirnya, bibit kroto baru pun nambah.

Pertanyaanya, apa saja tanaman yang bisa dipakai dalam hal ini? Tentu saja tidak semua bisa. Tanaman yang bisa tahan dalam air yang bisa cocok disini. Tanaman seperti bunga teratai, Sri Rejeki, Kangkung dan sejenisnya cocok dipakai untuk ternak kroto dengan menggabungkan media toples dan tanaman.

Mengingat ini masih percobaan, tentu saja masih banyak kekurangannya. Teman teman yang punya pengalaman lebih baik bisa menambahinya. Tujuannya demi inovasi dan perbaikan bagi teknik budidaya kroto yang lebih baik sehingga peternak kroto semakin banyak yang sukses dan memudahkan bagi siapa yang membutuhkan kroto yang memang semakin langka terutama di musim hujan seperti saat ini.   
ternak kroto toples dan tanaman




Rabu, 06 Januari 2016

Januari, Bulan yang bagus untuk Memulai Budidaya Kroto

 Januari, Bulan yang bagus untuk Memulai Budidaya Kroto
 

Bulan januari adalah Bulan yang tepat untuk memulai budidaya kroto? Apa asalannya? Bulan Januari adalah bulan dimana siklus semut jantan akan segera berakhir. Seperti diketahui, di Bulan sebelumnya Oktober –Desember, semut jantan muncul dan mudah ditemukan dalam budidaya kroto atau ternak kroto. Di bulan tersebut, biasanya, semut jantan akan kawin sama caltu/ ratu. Akibatnya, biasanya, sarangnya menjadi jelek, krotonya juga sedikit.

Nah, di Januari, siklus tahunan terkait semut jantan berakhir. Berakhirnya semut jantan memberikan kabar baru bagi peternak kroto. Terbukti, di saat Bulan Januari ini, sarang koloni semut kroto cepat penuh dan kelihatan atau tampak krotonya di toples. Setali tiga uang, produksi kroto meningkat pesat di Bulan Januari ini. Dan anda, terutama mancing mania dan kicau mania tak lagi kesulitan kroto, apalagi bila mampu membudidayakan kroto sendiri.

Memang, seperti di artikel sebelumnya, semut jantan satu sisi berkah, di sisi lain musibah. Berkah karena semut jantan lah yang membuat caltu, ratu berproduksi. Namun, musibah, bila penangananya tidak tepat.  Populasi semut jantan harus dikurangi di Bulan Nopember- Desember awal.

Memang masih menjadi rahasia alam mengapa semut memiliki siklus tersebut. Yang jelas kita bisanya Cuma belajar dan berusaha. Solusinya, kita hanya melakukan pencegahan. Yakni di Bulan Agustus atau September, sebaiknya toples kroto anda dipanen. Ini untuk mengurangi populasi semut jantan atau memutus gen semut jantan.

Namun, bila sudah terlanjur, sejauh ini tidak ada cara lain, kecuali mengurangi populasi semut jantan. Memang, Bulan Oktober –Desember adalah bulan “rawan” bagi peternak kroto. Namun, memasuki Bulan Januari sampai Agustus adalah masa emas dalam budidaya kroto. Hampir tidak ada kendala berarti di Bulan ini. Biasanya semut akan cepat berkembang. Produksi kroto juga bagus.

Itulah sebabnya, bila anda tertarik budidaya kroto, memulai di Bulan Januari adalah langkah saat yang tepat. Sebagaimana manusia, entah mungkin kebetulan, Bulan Januari adalah babak baru dan semangat baru menuju lebih baik. Bulan Januari adalah bulan harapan. Bulan Januari menandai semangat baru dan alam memberikan respons positif dan meminjam bahasanya Ronda Byrne dalam The Secret, seolah hukum The Law Off Attraction (hukum daya tarik alam) berlaku dalam hal ini. Dimana fikiran dan perasaan kita menarik energi yang sama. Bila kita berfikir dan merasa positif, hasilnya pun sama.

Walaupun demikian, selain bulan Januari bukan berarti tidak bagus untuk budidaya kroto. Bulan Februari, Maret dan seterusnya juga bagus. Bahkan, Februari face semut hitam secara umum malah sudah benar benar selesai sehingga potensi pengganggunya sudah hilang. di Januari, masih ada sedikit semut hitam. Salam sukses semangat.


ternak kroto